Kebutuhan IT inventory di kawasan berikat dapat bervariasi tergantung pada jenis industri dan kegiatan yang dilakukan di kawasan tersebut. Namun, berikut ini adalah beberapa komponen IT inventory yang umumnya diperlukan di kawasan berikat:
- Perangkat keras (Hardware): Ini meliputi komputer, server, perangkat jaringan (switch, router, dan firewall), printer, scanner, dan perangkat penyimpanan data (hard disk, solid-state drive, dll.).
- Perangkat lunak (Software): Perangkat lunak yang diperlukan dapat mencakup sistem operasi, program aplikasi (seperti program akuntansi, program manajemen persediaan, program logistik, dll.), dan perangkat lunak keamanan.
- Infrastruktur jaringan: Jaringan komputer yang andal dan aman sangat penting di kawasan berikat. Ini mencakup kabel jaringan, perangkat jaringan seperti switch dan router, firewall, perangkat keras jaringan lainnya, dan perangkat lunak jaringan untuk mengelola dan melindungi jaringan.
- Sistem manajemen database: Sistem ini digunakan untuk menyimpan dan mengelola data perusahaan seperti data pelanggan, data inventaris, dan data transaksi. Database server dan perangkat lunak database seperti MySQL, Oracle, atau Microsoft SQL Server mungkin diperlukan.
- Sistem keamanan: Mengingat pentingnya keamanan data dan informasi di kawasan berikat, solusi keamanan seperti firewall, antivirus, antispyware, dan enkripsi data harus dipertimbangkan.
- Perangkat penyimpanan cadangan (Backup): Penting untuk memiliki solusi penyimpanan cadangan yang handal dan terencana untuk mengamankan data penting. Ini bisa berupa perangkat penyimpanan eksternal seperti hard disk eksternal atau perangkat lunak backup online.
- Perangkat lunak kolaborasi dan komunikasi: Untuk meningkatkan produktivitas dan komunikasi antar tim, perangkat lunak kolaborasi seperti System yang tim kita buat ERP IT Inventory Kaber dapat digunakan.
- Perangkat lunak manajemen persediaan: Jika kawasan berikat terlibat dalam kegiatan perdagangan, perangkat lunak manajemen persediaan dapat membantu dalam mengelola inventaris, pesanan pembelian, dan pengiriman barang.
- Perangkat lunak manajemen logistik: Jika kawasan berikat terlibat dalam kegiatan logistik, perangkat lunak manajemen logistik dapat membantu dalam melacak pengiriman, mengoptimalkan rute, dan mengelola pergudangan.
Penting untuk melakukan analisis kebutuhan yang lebih rinci berdasarkan industri dan kegiatan yang ada di kawasan berikat tertentu untuk memastikan semua komponen IT inventory yang diperlukan telah dipertimbangkan.
Kawasan Berikat diaturan dalam Peraturan Kementerian Keuangan (PMK) tentang Kawasan Berikat No.131/PMK.04/2018 tentang Kawasan Berikat, Dicabut sebagian dengan PMK No.168/PMK.04/2022 tentang Jaminan dalam rangka Kegiatan Kepabeanan dan Cukai Pasal 51, Diubah dengan PMK No. 65/PMK.04/2021 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.04/2018 tentang Kawasan Berikat.
Sedangkan IT Inventory diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor Per-09/BC/2014. Kepemilikan dan pengelolaan IT Inventory merupakan prasyarat wajib bagi perusahaan untuk mendapatkan izin sebagai perusahaan kawasan berikat. Banyak perusahaan kawasan berikat di wilayah Bandung yang mendapatkan manfaat setelah menjadi perusahaan kawasan berikat diantaranya yaitu penangguhan bea masuk dan pajak. Namun, ternyata perusahaan telah memiliki IT Inventory, tetapi pengelolaannya belum menjadi prioritas perusahaan. Seyogyanya perusahaan yang telah lama berkecimpung memiliki pengelolaan yang lebih baik. Berdasarkan analisis diketahui bahwa tidak ada keterkaitan antara lama berkecimpung sebagai perusahaan kawasan berikat dengan bisa tidaknya aplikasi diakses. Pengelolaan aplikasi ini dilihat hanya melalui tiga sudut pandang yaitu bisa tidaknya diakses, lama waktu log in dan lengkap atau tidaknya laporan yang dihasilkan. Hanya 52,46% perusahaan kawasan berikat di Bandung yang aplikasinya bisa diakses oleh DJBC. Dari perusahaan yang bisa diakses didapatkan kesimpulan yaitu waktu log in ke aplikasi tidak berbeda dari 10 detik. Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi IT Inventory memiliki rating rata-rata. Namun, hal ini harus tetap menjadi komitmen kuat DJBC dengan perusahaan agar memperbaiki kualitas aplikasi, mengingat waktu ideal untuk menunggu log in adalah kurang dari 10 detik. Hanya perusahaan yang telah berkecimpung lebih dari 15 tahun sebagai kawasan berikat yang mampu mencapai rating good (kurang dari 10 detik).
IT Inventory ownership and management is a mandatory prerequisite for a company to obtain license as bonded zones. There are many companies in Bandung region which get the benefits after becoming bonded zones including suspension of import duties and taxes. It might be a fact if a company that has been in this industry for a long time should have better management. Based on the analysis, it is known that there is no relevance between the length of service a company as a bonded zones and whether or not the application can be accessed. This application management can only be observed from three point of views, namely whether or not it can be accessed, the length of time for log in and whether or not the report produced is complete. There is only 52,46% of bonded zone companies in Bandung which the applications can be accessed by The Directorate General of Customs and Excise. Through those companies, it can be concluded that the length of time for log in into the application needs at least 10 seconds. This shows that IT inventory application has average rating. However, this must remain a strong commitment of DJBC along with the companies to improve the quality of applications, considering the ideal time to wait to log in is less than 10 seconds. Only companies that have been more than 15 years as bonded zones are able to achieve good rating (less than 10 seconds).
List Reports in the Kaber IT Inventory System (Bonded Zone) as follows:
- Goods Entry Report Per Customs Document
- Goods Release Report Per Customs Documents
- Accountability Report for Mutations of Raw Materials and Auxiliary Materials
- Finished Goods Movement Accountability Report
- Accountability Report for Mutations of Reject and Scrap Goods
- Accountability Report for Movement of Machinery and Equipment
- WIP Balance Report
- Trial User Audit Report
- Report on Notification of Transfer of Goods in one Bonded Zone (PPB-PKB)
IT Inventorywajib dimiliki dan didayagunakan oleh pengusaha yang memperoleh fasilitas berupa: pembebasan, pengembalian, kawasan berikat, gudang berikatdan toko bebas bea.Segala ketentuan mengenai IT Inventorytelah diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor Per-09/BC/2014, mulai dari latar belakang diterapkannya IT Inventoryoleh DJBC hingga pedoman perancangan IT Inventorybagi perusahaan.Dalam praktik secara umum, terdapat tiga cara perusahaandalammencatat persediaan untuk menghasilkan informasi yang diperlukanstakeholder-nya yaitu:
- Sistem Informasi Persediaan ManualSistem ini menggunakan cara-cara tradisional dalam mengumpulkan danmengolah data serta menghasilkan informasi yang diperlukan olehstakeholder, misalnya melalui pencatatan secara manual dalam kertas.Sistem informasi manual biasanya akan memiliki kelemahan dari sisipengendalian, akurasi, redundancy, dan pemodifikasian untukmenghasilkan informasi.
- Sistem Informasi Persediaan Berbantuan Komputer Sistem ini sebenarnya hampir sama dengan manual, hanya saja sistem ini sedikit lebih maju dengan menggunakan komputer dalam proses pengolahan data menjadi informasi. Namun kelemahan sistem ini adalah penggunaan komputer hanya dalam proses pengolahannya saja dan belum terintegrasi antar bagian sehingga informasi yang dihasilkan sedikit lebih baik dan cepat dari sistem informasi secara manual.Kelemahan lain dari sistem ini adalah tidak adanya rekam jejak ataskegiatan transaksi dan proses yang telah dilakukan sehingga kurangakuntabel dari suatu sistem secara keseluruhan. Penggunaan MicrosoftExcel dalam sistem informasi persediaan termasuk dalam kategori ini.
- Sistem Informasi Persediaan Berbasis Komputer (IT Inventory)IT Inventoryadalah suatu sistem informasiyang di-designdan dibangun oleh perusahaan terkait persediaan barang dengan cara mengintegrasikan sistem input, proses dan output menggunakan teknologi komputer dalam menghasilkan informasi terkait persediaan yang dibutuhkan oleh stakeholder. Sistem informasi persediaan merupakan salah satu subsistem dari Sistem Informasi Akuntansi yang akan menghasilkan informasi laporan keuangan dan informasi lainnya yang dibutuhkan oleh stakeholder. Dengan adanya integrasi ini menyebabkan sistem informasi yang dihasilkan lebih cepat, akurat dan memiliki rekam jejak atas kegiatan transaksi dan proses yang dilakukannya.
Untuk Sistem Informasi Persediaan menurut Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor Per-09/BC/2014 memiliki beberapa persyaratan, diantaranya:
- Dalam rangka kepentingan pelayanan dan pengawasan DJBC kepada perusahaan penerima fasilitas TPB/pembebasan dan/atau pengembalian, DJBC mewajibkan perusahaan untuk mengelola sistem persediaannya menggunakan sistem informasi persediaan berbasis komputer (IT Inventory).
- Pencatatan selain persediaan dan barang modal dan peralatan perkantoran (khusus kawasan berikat) tidak diwajibkan menggunakan sistem informasi berbasis komputer sebagaimana dipersyaratkan oleh DJBC (misalnya pencatatan gaji karyawan dan rencana bisnis).
- DJBC tidak mengharuskan perusahaan untuk membangun IT Inventorybaru. Perusahaan yang telah mendayagunakan sistem informasi persediaan berbasis komputer, cukup melakukan penyesuaian sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan DJBC.
- Bagi perusahaan yang akan membangun IT Inventory, perusahaan dapat membangun sendiri maupun menggunakan jasa pihak lain. DJBC tidak bekerja sama atau merekomendasikan software tertentu dari perusahaan mana punterkait persyaratan pemenuhan IT Inventory. Jenis softwareyang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. Contoh softwareatau aplikasi yang biasa dipergunakan oleh perusahaan dalam pembangunan IT Inventoryadalah Visual Basic, JAVA, Oracle, SAAP, BAAN, PHP atau softwaredengan platform database lainnya.
Daftar Laporan Wajib dalam System IT Inventory Kaber (Kawasan Berikat) sebagai berikut:
- Laporan Pemasukan Barang Per Dokumen Pabean
- Laporan Pengeluaran Barang Per Dokumen Pabean
- Laporan Pertanggungjawaban Mutasi Bahan Baku dan Bahan Penolong
- Laporan Pertanggungjawaban Mutasi Barang Jadi
- Laporan Pertanggungjawaban Mutasi Barang Reject dan Scrap
- Laporan Pertanggungjawaban Mutasi Mesin dan Peralatan
- Laporan Saldo WIP
- Laporan Audit Trial User
- Laporan Pemberitahuan Pemindahan Barang dalam satu Kawasan Berikat (PPB-PKB)
Very interesting article! Visit us at to explore a world where health and knowledge meet. Dive into our vasteatures designed to empower you in taking charge of your health and wellness journey. We cover topics that range from common medical conditions and their latest treatments to nutrition advice, exercise tips, and mental health strategies
implementation of itinventory.id in Kaber companies in Indonesia bonded zones is the best and very appropriate choice